Rumus Account Receivable Turnover Adalah
Biaya Pemesanan yang Tinggi
Proses pemesanan dan pengiriman barang memiliki biaya tertentu. Jika perputaran persediaan terlalu tinggi, frekuensi pemesanan juga akan meningkat, yang dapat mengakibatkan biaya tambahan terkait dengan pengelolaan pesanan dan pengiriman yang lebih sering.
Pengertian Rasio Perputaran Piutang (Account Receivable Turnover)
Rasio Perputaran Piutang (Account Receivable Turnover) adalah ukuran keefektifan sebuah perusahaan dalam mengelola dan mengumpulkan piutangnya dari penjualan kredit. Rasio ini mengukur seberapa sering perusahaan dapat mengumpulkan piutangnya selama periode waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun. Semakin tinggi rasio perputaran piutang, semakin efisien perusahaan dalam mengumpulkan piutangnya.
Cash Flow yang Lebih Baik
Dengan meningkatkan perputaran persediaan, perusahaan dapat memastikan bahwa modal tidak terkunci dalam persediaan yang tidak bergerak. Ini mengarah pada aliran kas yang lebih baik dan ketersediaan dana untuk kebutuhan operasional lainnya.
Peningkatan Kerjasama dengan Pemasok
Jalin kerjasama yang baik dengan pemasok untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Diskusikan kemungkinan diskon volume, pengiriman yang fleksibel, dan pembaruan stok yang lebih cepat.
Fungsi Account Receivable Turnover
Rasio Perputaran Piutang (Account Receivable Turnover) memiliki beberapa fungsi penting dalam analisis keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari rasio ini:
Fungsi utama dari Account Receivable Turnover adalah untuk mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan dalam mengelola dan mengumpulkan piutangnya dari penjualan kredit. Semakin tinggi rasio ini, semakin cepat perusahaan dapat mengumpulkan piutangnya, menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki sistem pengelolaan piutang yang efisien.
Rasio perputaran piutang juga dapat digunakan untuk menilai kebijakan kredit perusahaan. Jika rasio ini tinggi, hal itu bisa berarti bahwa perusahaan menerapkan kebijakan kredit yang ketat dan hanya memberikan kredit kepada pelanggan dengan risiko kredit yang rendah. Sebaliknya, jika rasio ini rendah, hal itu bisa menunjukkan bahwa perusahaan memberikan kredit kepada pelanggan dengan risiko kredit yang tinggi.
Dengan memahami seberapa cepat piutang dapat dikumpulkan, manajemen dapat mengatur arus kas perusahaan dengan lebih efisien. Rasio perputaran piutang dapat membantu manajemen dalam merencanakan kebutuhan kas, mengidentifikasi masalah likuiditas yang potensial, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki manajemen kas.
Perubahan dalam rasio perputaran piutang dari waktu ke waktu dapat membantu manajemen dalam mengidentifikasi tren dan masalah potensial dalam manajemen piutang. Misalnya, penurunan tajam dalam rasio ini bisa menunjukkan masalah dalam proses pengumpulan piutang atau masalah dengan kualitas kredit pelanggan.
Rasio perputaran piutang juga dapat digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan dengan industri dan pesaing. Dengan membandingkan rasio ini dengan perusahaan sejenis atau industri secara keseluruhan, manajemen dapat menilai apakah perusahaan mereka berkinerja di atas atau di bawah rata-rata industri dalam pengelolaan piutang.
Dengan memahami seberapa cepat piutang dapat dikumpulkan, manajemen dapat menilai potensi risiko piutang yang terkait dengan pelanggan tertentu atau sektor bisnis tertentu. Perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko piutang seperti memperketat kebijakan kredit atau meningkatkan pemantauan piutang.
Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.
Dengan memahami fungsi-fungsi dari Account Receivable Turnover, manajemen dapat menggunakan rasio ini sebagai alat yang berguna dalam analisis keuangan dan pengambilan keputusan bisnis. Rasio perputaran piutang dapat memberikan wawasan yang berharga tentang efisiensi operasional perusahaan dan membantu manajemen dalam meningkatkan kinerja keuangan secara keseluruhan.
Tips Mengelola Account Receivable Turnover
Setelah mempelajari lebih dalam, bisa disimpulkan account receivable turnover adalah aspek kritis bagi keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Lalu bagaimana tips mengelolanya? Pertama, dengan menetapkan kebijakan kredit yang jelas dan sesuai risiko bisnis. Kebijakan ini harus mencakup syarat dan kondisi kredit, seperti batas waktu pembayaran dan persyaratan kelayakan kredit. Perusahaan harus melakukan penilaian kredit yang hati-hati terhadap pelanggan baru dan secara berkala meninjau kondisi keuangan pelanggan lama.
Kedua, mengimplementasikan sistem manajemen piutang. Sistem ini harus mampu melacak piutang yang jatuh tempo, memberikan notifikasi jika ada piutang yang berisiko, dan mengidentifikasi tren pembayaran pelanggan. Teknologi seperti software ERP akuntansi dapat menjadi salah satu alternatif. Selain itu, pastikan memiliki tim penagihan yang terlatih. Tim ini harus melakukan komunikasi yang baik dengan pelanggan, mengirimkan pengingat pembayaran secara rutin, dan jika perlu, melakukan negosiasi rencana pembayaran.
Tidak kalah penting, evaluasi dan penyesuaian kebijakan secara rutin. Perusahaan harus terus menganalisis data AR turnover dan mencari cara untuk meningkatkannya. Hal ini bisa melibatkan penyesuaian syarat kredit, mengubah strategi penagihan, atau bahkan merubah cara transaksi keuangan. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan memahami kebutuhan mereka juga dapat membantu mengurangi risiko kredit.
Selain itu, perusahaan harus siap untuk mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap piutang berisiko, seperti menggunakan agen penagihan atau bahkan mengambil langkah hukum jika perlu. Dengan mengelola account receivable turnover secara efektif, perusahaan dapat memastikan likuiditas yang stabil dan mengurangi risiko dalam akuntansi manajemen.
Dari pembahasan tersebut bisa disimpulkan account receivable turnover adalah indikator penting yang wajib diketahui perusahaan untuk memastikan memiliki cukup dana untuk menjalankan operasional dan membayar kewajiban usahanya. Tidak hanya itu, manajemen account receivable yang baik sangat dibutuhkan untuk mengelola piutang secara efektif, mengurangi risiko piutang tak tertagih, dan memperbaiki arus kas.
Ada sejumlah tips yang bisa Anda terapkan agar rasio AR turnover sehat bagi finansial perusahaan. Pertama dengan menetapkan kebijakan kredit yang jelas dan sesuai dengan risiko bisnis. Kedua, implementasi sistem pemantauan piutang yang efisien dan memiliki tim penagihan yang terlatih. Ketiga, evaluasi dan penyesuaian kebijakan secara rutin untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan memahami kebutuhan mereka, serta siap mengambil tindakan tegas terhadap piutang berisiko.
Dalam berbisnis, kamu perlu memperhatikan jumlah stok yang akan dijual. Tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit agar target penjualan tercapai. Inventory turnover adalah rumus yang bisa membantu kamu mengetahui apakah stok barang sudah sesuai dengan target.
Kamu yang berbisnis harus memahami apa itu inventory turnover untuk menjaga jumlah stok barang yang sesuai. Yuk, kenali lebih dekat mengenai inventory turnover.
Kenapa menggunakan total asset turnover?
Total Asset Turnover digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Dengan membandingkan rasio antara perusahaan dalam industri yang sama, dapat menilai kinerja relatif perusahaan.
Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, kesuksesan sebuah perusahaan tidak hanya ditentukan oleh produk atau layanan yang ditawarkan tetapi juga oleh manajemen yang efektif. Salah satu indikator penting yang sering diabaikan oleh banyak pengusaha adalah Inventory Turnover Ratio. Rasio ini dapat menjadi kunci kesuksesan dalam mengelola persediaan barang dan meningkatkan profitabilitas. Artikel ini akan menjelaskan konsep Inventory Turnover Ratio, mengapa penting, dan bagaimana perusahaan dapat mengoptimalkan rasio ini.
Daya Tarik bagi Investor
Investor cenderung melihat ITR sebagai indikator potensial kesuksesan bisnis. Rasio yang tinggi dapat menciptakan daya tarik bagi investor karena menunjukkan manajemen yang efisien.
Stress pada Rantai Pasokan
Terlalu tingginya perputaran persediaan dapat menempatkan tekanan pada rantai pasokan, terutama jika pemasok tidak dapat mengimbangi tingkat permintaan yang tinggi. Ini dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman atau bahkan kekurangan persediaan.